Indonesia boleh bangga karena Batik Indonesia telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO tahun 2009 lalu. UNESCO pun mengakui keunikan batik sebagai warisan budaya Indonesia dengan keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait. Batik berkembang pesat di beberapa kota, seperti yang terkenal saat ini yaitu Yogyakarta, Madura, dan Solo. Beragam motif dan corak batik telah dihasilkan perajin batik Indonesia bahkan mencapai ribuan. Di antaranya masih banyak yang belum terekspos seperi Batik Sumber Jambe di Jember.
Ironis bila warga Jember kurang menyayangi hasil kreasi batik di daerahnya sendiri. Padahal batik dengan motif khas tembakau yang dikombinasikan dengan motif bunga, parang dan tumbuhan tersebut berpotensi untuk meningkatkan kondisi ekonomi di desa-desa Kecamatan Sumber jambe, Jember. Industri kecil yang mencoba bangkit dari jatuhnya tingkat penjualan batik lokal di Jember itu, banyak menyerap tenaga kerja dan cukup signifikan terhadap upaya pengentasan kemiskinan di daerah tertinggal. Misalnya UD Bintang Timur mempekerjakan 40 warga sekitar untuk produksi Batik Sumberjambe. Sedangkan masyarakat Jember lebih berminat untuk memakai batik Yogya dan Madura yang dinilai lebih populer dan gaya dibandingkan motif tembakau yang terkesan sederhana dan monoton.
Batik Sumber Jambe membutuhkan strategi pemasaran yang bagus tidak hanya menggunakan strategi pemasaran ‘word of mouth’. Untuk mengembangkan industri batik lokal, pemkot Jember menghimbau instansi pemerintah untuk memakai batik Sumberjambe sebagai salah satu seragam para pegawai setiap hari tertentu. Tidak hanya itu, perusahaan swasta dan warga Jember juga diajak menggunakan produk batik lokal sebagai bagian dari lifestyle masyarakat kota. Upaya persuasif tersebut dilakukan melalui media surat edaran yang diberikan pada instansi pemerintah dan perusahaan swasta.
Harga yang relatif terjangkau belum cukup untuk meningkatkan daya saing produk-produk yang menggunakan bahan baku lokal. Harga batik Sumberjambe relatif terjangkau dibandingkan harga batik yang sudah terkenal di Nusantara. Harga batik tulis Rp 85.000,00 hingga Rp 150.000,00 per potong, batik cap Rp 65.000,00 hingga Rp 80.000,00 /potong dan batik tulis sutra mencapai Rp300 ribu. Harga tersebut dapat memasuki segala segmen masyarakat dari menengah sampai menengah ke atas. Namun, strategi harga dalam pemasaran produk khas Sumberjambe tersebut kurang efektif dalam kemajuan para pengusaha mikro dan kecil.
Seiring dengan perubahan dan perkembangan teknologi informasi, pemasaran produk batik Lokal Jember perlu dukungan IT. Tren batik sangat mungkin diciptakan melalui media online mengingat masyarakat khususnya generasi muda yang tidak jauh dari e-lifestyle. Banyak pemasaran yang dapat dilakukan melalui internet seperti web, blog, email, dan banner. Jasa pembuatan website pun banyak dijumpai sebagai alternatif pemasaran bisnis yang sedang berkembang.
Implementasi e-marketing batik khas Jember dapat dimulai dengan pembuatan toko batik online yang dikelola secara baik dan profesional. Dengan adanya toko online, pengusaha diharapkan mampu untuk meningkatkan penjualan batik lokal dengan keterbatasan modal yang ada. Konsumen dapat melihat katalog batik yang avalaible dengan harga resmi. Kepuasan customer juga akan meningkat bila pemesanan dapat dilakukan sesuai jenis, motif, dan batik yang diinginkan. Batik dengan motif daun tembakau atau dikenal dengan batik Labako tersebut dapat dipesan online sepenuhnya (e-payment) atau setengah (transfer bank ). Desain batik yang menarik dan modern akan lebih diminati masyarakat di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional di samping branding via internet yang akan meningkatkan value dari produk tersebut.
Keterbatasan wawasan yang dimiliki perajin batik bukanlah menjadi kendala lagi bagi perkembangan batik Jember. Seiring dengan berjalannya waktu, perajin diharapkan belajar memasarkan produknya melalui website den mencoba e-marketing lainnya. User interface yang friendly sudah banyak kemajuan sekarang dan akan mendukung perkembangan e-marketing Batik Sumberjambe.
